Di tengah hutan rimbun yang jarang disentuh manusia, hiduplah peri kecil bernama Lira. Tubuhnya hanya sebesar bunga liar, namun rasa ingin tahunya sebesar langit lepas. Setiap hari, Lira mengintip dari balik daun, menyaksikan kehidupan manusia yang penuh warna, tertawa, menangis, berdebat, dan bermimpi.
Lira tahu, manusia punya dunia besar di dalam diri mereka. seperti hutan rahasia yang terkunci rapat. Di sana, tersembunyi sosok kecil yang sama seperti dirinya: anak kecil yang penuh rasa ingin tahu, keberanian, dan keajaiban.
Tapi bagian sosok itu sering kali tersimpan, terkekang oleh dunia yang mengajarkan manusia untuk selalu serius, kuat, dan pandai menyembunyikan rasa. Lira ingin mengingatkan bahwa anak kecil itu tak pernah hilang. ia hanya menunggu waktu untuk tampil, untuk bermain, dan membebaskan diri dari belenggu.
Layaknya peri kecil yang menari di antara pepohonan, sosok itu adalah kilauan kecil dalam diri setiap manusia, bagian yang paling jujur, murni, dan penuh harapan. Saat kita membiarkannya keluar, dunia menjadi lebih ringan, penuh warna, dan hidup terasa lebih berarti.
Lira, peri kecil di hutan, mengajak kita semua untuk mendengar panggilan itu: “Izinkan anak kecil itu bemain, karena dari sanalah kehidupan yang sejati dimulai.”
Media: Water Color on Paper
By Fanny Yahya