Sesampai-sampainya manusia di titik bebas dan damainya, ia tak akan pernah merasa lulus jika ia ‘manusia’ berjalan seorang diri. Benar adanya bicara kebebasan itu tiada, namun damainya kebebasan, ada saat adanya manusia lain meski ia ‘manusia’ itu hanya menapak di pintu diri. Bebasnya hidup tak bisa lepas dan tetap berkaitan dengan isi-isi di dalamnya.By Gati H. Sarawan